Wednesday, September 25, 2013

Mengapa Disebut Literatur Kelabu?

Baru saja, saat saya mengikuti kuliah Manajemen Koleksi, muncul sebuah frasa baru yang menarik bagi saya. Meskipun frasa ini bukan merupakan hal yang asing di dunia perpustakaan dan informasi, namun jujur ini baru pertama kalinya saya mendengarnya. Frasa itu adalah "literatur kelabu". Mungkin bagi anda yang sudah awam dengan dunia informasi sudah mengetahui apa arti istilah diatas. Ya, setelah perkuliahan sore ini berakhir, saya segera pulang ke rumah kontrakan saya dan menyalakan laptop, mencari arti istilah literatur kelabu ini, atau yang dalam bahasa inggris disebut "grey literature". Namun sebenarnya yang membuat saya lebih tertarik bukanlah makna dari literatur kelabu, melainkan adalah, kenapa disebut literatur kelabu?

Friday, September 13, 2013

Jurnal Elektronik Sebagai Media Promosi Perpustakaan

Jurnal merupakan suatu terbitan berkala yang berbentuk majalah yang isinya bersifat informasi ilmiah mengenai penemuan suatu karya mutakhir dalam kajian ilmu pengetahuan. Pada umumnya, jurnal terbagi dalam dua jenis yaitu jurnal cetak dan jurnal non cetak (jurnal elektronik), namun seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, jenis jurnal makin beraneka ragam. Ada jurnal yang terbit dalam bentuk tercetak, ada juga jurnal yang terbit dalam bentuk elektronik. mengikuti tren teknologi dan informasi yang berkembang pesat ini, perpustakaan perguruan tinggi sebagai badan pengelola informasi dituntut untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan yang sedang terjadi. Pengguna perpustakaan, dalam hal ini civitas akademika, sebagai subjek pencari informasi sangat membutuhkan informasi secara cepat, hemat waktu, biaya serta tenaga.

Jam Kunjung Perpustakaan di University of South Florida



Banyak mahasiswa yang berkumpul diluar Perpustakaan Universitas South Florida Kamis, 5 September 2013 lalu. Mereka terlihat menggelar tikar dan kain, beberapa bahkan membawa makanan dan minuman, mempersiapkan diri untuk menginap di luar perpustakaan universitas itu. Ini merupakan bentuk aksi mereka untuk menuntut perpanjangan jam kunjung di Perpustakaan University of South Florida tersebut.

Melissa Grazon, salah satu mahasiswa yang mengikuti aksi tersebut, membagikan pulpen dan mengajak mahasiswa lain untuk menulis surat kepada administrator perpustakaan, ketika beberapa wartawan mulai datang. Setelah jam kunjung dikurangi secara drastis, akibat aksi yang dilakukan mahasiswa ini, jam kunjung perpustakaan di University of South Florida dikembalikan seperti semula, 24 jam sehari, 5 hari seminggu. Bahkan apabila memungkinkan, perpustakaan akan dibuka sepanjang minggu.


sumber : http://lisnews.org/library_hours_restored_at_u_of_south_florida