Dokumen, baik secara fisik maupun informasi yang terkandung di
dalamnya, perlu dilestarikan bersama sebagai suatu rekaman budaya atau sejarah
kehidupan bangsa yang menjadi kebanggaan dan acuan dalam pengembangan budaya
bangsa di masa mendatang. Pemeliharaan dokumen tidak ditujukan pada dokumen
yang sudah tua dan rusak saja, tetapi juga pada bahan pustaka yang baru.
Friday, October 18, 2013
Monday, October 7, 2013
10 Dasar Perencanaan dan Desain Perpustakaan
Sebuah desain perpustakaan melibatkan kondisi internal
dan eksternal yang mempengaruhi perpustakaan. Kondisi internal meliputi
bagaimana membuat ruang perpustakaan terasa lapang dan nyaman bagi pemustaka,
sementara kondisi eksternal meliputi bencana alam, temperatur, lingkungan
sekitar, dll. Dari dua kondisi tadi, seorang arsitek asal Inggris, Faulkner
Brown, mengemukakan “”10 Peraturan Faulkner Brown”, yang berisi 10 kriteria
untuk membuat sebuah gedung perpustakaan yang bagus. Berikut 10 kriteria
tersebut :
Wednesday, September 25, 2013
Mengapa Disebut Literatur Kelabu?
Baru saja, saat saya mengikuti kuliah Manajemen Koleksi,
muncul sebuah frasa baru yang menarik bagi saya. Meskipun frasa ini bukan
merupakan hal yang asing di dunia perpustakaan dan informasi, namun jujur ini
baru pertama kalinya saya mendengarnya. Frasa itu adalah "literatur
kelabu". Mungkin bagi anda yang sudah awam dengan dunia informasi sudah
mengetahui apa arti istilah diatas. Ya, setelah perkuliahan sore ini berakhir,
saya segera pulang ke rumah kontrakan saya dan menyalakan laptop, mencari arti
istilah literatur kelabu ini, atau yang dalam bahasa inggris disebut "grey
literature". Namun sebenarnya yang membuat saya lebih tertarik bukanlah
makna dari literatur kelabu, melainkan adalah, kenapa disebut literatur kelabu?
Friday, September 13, 2013
Jurnal Elektronik Sebagai Media Promosi Perpustakaan
Jurnal
merupakan suatu terbitan berkala yang berbentuk
majalah yang isinya bersifat informasi ilmiah mengenai penemuan suatu karya
mutakhir dalam kajian ilmu pengetahuan. Pada umumnya, jurnal terbagi dalam dua jenis yaitu
jurnal cetak dan jurnal non cetak (jurnal elektronik), namun seiring dengan perkembangan
teknologi dan informasi, jenis jurnal makin beraneka ragam. Ada jurnal yang terbit dalam bentuk
tercetak, ada juga jurnal yang terbit
dalam bentuk elektronik. mengikuti tren teknologi dan informasi yang
berkembang pesat ini, perpustakaan perguruan tinggi sebagai badan
pengelola informasi dituntut untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan yang
sedang terjadi. Pengguna perpustakaan, dalam hal ini civitas akademika, sebagai
subjek pencari informasi sangat membutuhkan informasi secara cepat, hemat
waktu, biaya serta tenaga.
Jam Kunjung Perpustakaan di University of South Florida
Banyak mahasiswa yang berkumpul diluar Perpustakaan Universitas South Florida Kamis, 5 September 2013 lalu. Mereka terlihat menggelar tikar dan kain, beberapa bahkan membawa makanan dan minuman, mempersiapkan diri untuk menginap di luar perpustakaan universitas itu. Ini merupakan bentuk aksi mereka untuk menuntut perpanjangan jam kunjung di Perpustakaan University of South Florida tersebut.
Melissa Grazon, salah satu mahasiswa yang mengikuti aksi tersebut, membagikan pulpen dan mengajak mahasiswa lain untuk menulis surat kepada administrator perpustakaan, ketika beberapa wartawan mulai datang. Setelah jam kunjung dikurangi secara drastis, akibat aksi yang dilakukan mahasiswa ini, jam kunjung perpustakaan di University of South Florida dikembalikan seperti semula, 24 jam sehari, 5 hari seminggu. Bahkan apabila memungkinkan, perpustakaan akan dibuka sepanjang minggu.
sumber : http://lisnews.org/library_hours_restored_at_u_of_south_florida
Sunday, May 26, 2013
Peran Pustakawan Dalam Manajemen Pengetahuan
Menurut sebagian profesi informasi dan perpustakaan, Manajemen Pengetahuan
bukan lagi merupakan konsep baru. Mereka berpendapat bahwa MP sebenarnya adalah
kemasan baru Manajemen Informasi. Lingkungan MP berbeda dengan MI, akan tetapi
perlu diingat bahwa pengetahuan dikomunikasikan melalui informasi dan
penciptaan MI merupakan landasan MP. Wicaksono mengatakan, MI dan MP harus dibedakan.
Bila MI lebih diartikan sebagai teknik pengaturan agar informasi mudah dicari
dan digunakan kembali oleh pemakai, maka MP adalah teknik membangun suatu
lingkungan pembelajaran sehingga orang-orang di dalam terus termotivasi untuk
terus belajar, memanfaatkan informasi yang ada, serta mau berbagi pengetahuan.
Subscribe to:
Posts (Atom)