Monday, October 22, 2012

Pelayanan Perpustakaan Kreatif


Pengertian
Pelayanan perpustakaan kreatif adalah suatu kegiatan pokok yang di lakukan di perpustakaaan, yang secara khusus melayankan atau menyajikan suatu sistem yang baru atau belum banyak digunakan dalam perpustakaan.
Perpustakaan kreatif mengembangkan berbagai aktifitas baru, manajemen baru yang belum pernah terlintas di benak siapapun dalam mengembangkan perpustakaan. Ada berbagai macam cara memancing ide baru dalam gaya manajemen perpustakaan tergantung pada problem yang dihadapi. Misalkan untuk semakin menambah gairah masyarakat atau pemustaka agar sering berkunjung ke perpustakaan sebagai wahana rekreasi wisata baca.
Perpustakaan memfasilitasi pengunjung dengan mengadakan acara worskhop proses kreatif menulis, launching buku dan bedah buku, temu penerbit dan penulis buku, dan yang tidak kalah menarik adalah mengadakan lomba baca dan tulis buku secara berkala dengan pemberian penghargaan pada anggota perpustakaan yang setia berkunjung atau pengunjung yang berkontribusi besar membesarkan citra perpustakaan.
Macam Pelayanan Perpustakaan kreatif
1. Layanan Event Organizer
Merupakan usaha kerjasama antara pustakawan dengan pihak luar dengan tujuan saling mendapatkan
keuntungan. Pustakawan bertanggung jawab penuh dalam mengadakan temu penulis, penerbit dan pembaca yang secara khusus membahas tentang karya baru, trend buku yang beredar atau semacam pelatihan proses kreatif menulis buku. Artinya perpustakaan berperan sebagai wadah perkumpulan yang menjembatani dunia perbukuan dan penerbitan.
Perpustakaan berperan dalam hubungan jaringan penulis, penerbit dan bisnis perbukuan yang bisa berkembang secara sinergis dan saling menguntungkan. Manfaat diadakannya event organizer yaitu, pada penulis menjadi popular dan dikenal tanpa repot-repot mengiklankan karyanya, cukup melalui launching dan bedah buku yang diadakan akan mengundang pembaca serta pengunjung yang tertarik dengan acara sekaligus menjalin komunikasi dengan sasaran pembaca karyanya. Penerbit jelas pihak yang paling diuntungkan dengan acara pameran dan promosi buku. Penerbit dapat menghasilkan keuntungan besar dalam satu kegiatan yaitu penjualan buku yang laris manis, iklan yang mudah serta tepat sasaran dan terpenuhi semua kebutuhan bisnis penerbitan.
Bagi pengunjung yang loyal akan mendapatkan buku-buku baru berkualitas, bertemu dengan penulis buku favorit dan tentu keuntungan harga yang murah dan terjangkau karena biasanya penerbit memberi diskon besar-besaran hingga 75%. Dan perpustakaan sebagai panitia penyelenggara jelas akan mendapatkan keuntungan dari sewa stand tempat bagi setiap penerbit, toko buku atau perusahaan distributor yang bergabung. Perpustakaan dapat meningkatkan citra terhadap minat masyarakat dalam berkunjung.
2. Layanan Multifungsi
Merupakan suatu sistem dalam perpustakaan yang menerapkan pelayanan multifungsi. Biasanya perpustakaan identik dengan sebuah ruangan berisi sekumpulan buku yang ditata rapi dan terstruktur dalam rak buku.
Layanan multifungsi dapat dijadikan alternatif dalam peningkatan minat masyarakat untuk berkunjung di perpustakaan. Dalam kaitannya, perpustakaan selain menjadi tempat peminjaman buku, juga dapat membuka usaha lain yang faktanya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Misalnya dengan pengadaan usaha fotokopi, menjual peralatan sekolah, kantin ataupun cafe, penjualan pernak-pernik, ataupun layanan penjualan pulsa yang akhir-akhir ini menjadi kebutuhan utama banyak orang.
Agar tidak menganggu pemustaka yang dari awal ke perpustakaan untuk mencari referensi buku, maka dalam penerapan layanan usaha, didesain dalam ruangan berbeda tetapi masih dalam komplek perpustakaan. Misalnya pada perpustakaan dengan gedung tiga lantai untuk bagian usaha seperti kantin, fotokopi, dll berada di lantai dasar, yang utama pada perpustakaan yaitu kumpulan buku berada pada lantai dua dan untuk sekedar bersantai seperti ngobral ( ngobrol santai), hotspot berada pada lantai tiga. Sehingga masyarakat yang berkunjung ke perpustakaan sudah menentukan tujuannya terlebih dahulu dan tidak mengganggu satu sama lainnya.
3. Layanan Tanya Jawab
Layanan ini merupakan layanan sharing informasi dari pustakawan kepada pemustaka. Tujuan pengadaan layanan ini yaitu, pustakawan dapat mengenal pemustaka, minat berkunjung masyarakat atau pemustaka meningkat, dan informasi yang didapat pustakawan maupun pemustaka bertambah.
Layanan tanya jawab ini merupakan bentuk interaksi pustakawan dan pemustaka dalam perpustakaan mengenai saran, usul dan pertanyaan jawaban terkait dengan masalah atau tugas yang dihadapi pemustaka.
Di sini pustakawan sebagai pembimbing dalam mengarahkan pemustaka yang akan mencari informasi. Dalam konteks lebih luas pustakawan diibaratkan seperti asdos (asisten dosen) dalam perkuliahan atau asisten guru dalam sekolah. Misalnya dalam sekolah, siswa sering mendapat tugas rumah dari guru karena kurangnya informasi yang didapat murid maka murid tersebut berinisiatif untuk berkunjung ke perpustakaan. Setelah mencari informasi di perpustakaan tetapi tidak mendapatkan hasil yang diinginkan maka siswa tersebut menuju ke sub-bagian pelayanan tanya jawab. Di sini pustakawan mengarahkan kepada siswa informasi yang tepat dalam pengerjaan tugasnya. Atau bila dalam perpustakaan itu terdapat kelebihan dan kelemahan atau kekurangan yang sekiranya disukai ataupun disesalkan, dapat menuju bagian sub-bagian layanan tanya jawab untuk memberikan informasi saran ataupun usul untuk kedepannya agar perpustakaan tersebut lebih baik. Karena dalam suatu sistem jika dijalankan sendiri tanpa adanya aspirasi dari masyarakat tidak akan berjalan dengan lancar. Tujuan utama perpustakaan memberikan
informasi kepada masyarakat berupa buku bacaan secara gratis, agar semua itu terpenuhi peran masyarakat sendiri diperlukan dalam pengembangan perpustakaan.
4. Layanan Night Library atau Perpustakaan Malam
Merupakan pelayanan dimana perpustakaan buka sampai malam hari. Sering kali di perpustakaan jam kerja atau jam kunjung perpustakaan hanya dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore. Dengan adanya layanan perpustakaan malam maka di perpustakaan diterapkan kerja shift terhadap pustakawan. Jadi ada yang bekerja dari pagi sampai sore hari, dan ada yang bekerja dari sore sampai malam hari.
Manfaat terhadap masyarakat sendiri sebagai pengguna sangat banyak. Biasanya yang pada malam hari melamun atau bahasa gaulnya galau, dapat berkunjung ke perpustakaan walaupun hanya sekedar bersantai. Ada juga yang berkunjung dengan tujuan untuk belajar, biasanya karena padatnya aktivitas pada pagi sampai sore hari tidak sempat untuk mengerjakan tugas. Dan pada malam hari waktu yang tepat untuk mengerjakannya, karena tugas yang dikatakan sulit dimengerti dan tidak memiliki banyak bahan referensi buku maka seseorang tersebut datang ke perpustakaan.
Perpustakaan malam juga berpengaruh dalam peningkatan minat masyarakat dalam berkunjung ke perpustakaan karena malam hari merupakan waktu bersantai bagi seseorang yang masih sekolah, kuliah ataupun bekerja karena padatnya aktivitas di siang hari.
5. Layanan Pelatihan Otomasi Perpustakaan
Layanan ini merupakan bentuk pelatihan terhadap pemustaka yang ingin belajar dalam pengoperasian sistem lunak yang ada di perpustakaan.
Otomasi yang sering digunakan di perpustakaan dalam meringankan kerja pustakawan yaitu seperti winisis, in magic, library management, SLiMS, dll. Misalnya Senayan Library Management System atau yang disingkat dengan SLiMS merupakan software yang digunakan dalam pekerjaan-pekerjaan teknis di perpustakaan karena memiliki fitur-fitur yang kompleks dalam otomasi perpustakaan. Fitur-fitur yang ada pada SLiMS seperti OPAC, bibliografi, membership, member area, menu system, dll. yang digunakan dalam merekapitulasi data-data yang masuk pada perpustakaan tertentu.
Pelatihan ini di khususkan kepada mahasiswa yang baru menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi yang basicnya pada jurusan ilmu perpustakaan dan informasi. Dengan adanya layanan pelatihan otomasi ini menambah minat masyarakat khususnya mahasiswa untuk berkunjung ke perpustakaan.

Oleh Angga Pradipta

No comments:

Post a Comment