Thursday, November 1, 2012

Aneka Macam Perpustakaan

Perpustakaan Negeri Ginseng


A. Latar belakang
Sekarang ini Indonesia sedang dilanda demam Korea. Hal itu dikarenakan bisnis dunia hiburan Korea sukses besar memasuki pasar Indonesia. Artis, film, boy band, dan penyanyi Korea berhasil merajai dunia pertelevisian Indonesia. Segala sesuatu yang berbau Korea laris di pasaran. Baik itu aksesoris, pakaian, model rambut, dan bahkan bahasa Korea banyak di tiru oleh penduduk Indonesia.
Oleh karena itu, kami berusaha menghadirkan Perpustakaan Negri Gingseng, dengan harapan perpustakaan demikian juga akan mampu menarik pemustaka agar datang ke perpustakaan.

B. Konsep
Dari mendengar namanya saja tentu kita akan berpikir soal Korea. Perpustakaan negeri gingseng ini memang perpustakaan tentang Korea, atau yang lebih tepatnya adalah perpustakaan yang isinya identik dengan Korea.
Perpustakaan ini sebenarnya adalah perpustakaan biasa yang menyimpan koleksi perpustakaan untuk kepentingan pemustaka. Yang membedakan adalah koleksi yang di simpan ada sebagian yang berisi sesuatu yang menyangkut mengenai Korea. Misalnya saja buku mengenai kebudayaan Korea, dan lain sebagainya. Karena jika di perpustakaan umum biasanya jika ingin
menemukan buku mengenai Korea akan sangat sulit mendapatkannya. Maka dengan hadirnya perpustakaan negeri gingseng ini, selain untuk menarik minat para pemustaka untuk datang ke perpustakaan, juga diharapkan untuk memudahkan pemustaka untuk menemukan koleksi yang berkaitan degan Korea.
Selain koleksi yang sedikit berbau Korea, ornament yang menghiasi juga harus berhubungan dengan Korea. Di dinding perpustakaan bisa di pajang poster artis-artis korea yang berukuran besar. Ornament lain yang berhubungan dengan Korea juga bisa di pasang.
Petugas yang berjaga di perpustakaan negri gingseng juga seharusnya menggunakan pakaian tradisional korea. Supaya saat pertama kali pemustaka masuk perpustakaan, mereka sudah merasakan sensasi berada di negri gingseng.
Lagu-lagu yang diputar di perpustakaan negeri gingseng, juga harus lagu-lagu berbahasa Korea. Supaya bisa semakin seragam dengan suasana yang dihadirkan di perpustakaan negeri gingseng.
C. Sasaran yang dirangkul
Perpustakaan ini ingin merangkul pemustaka dari kalangan remaja, yaitu antar anak usia SMP sampai SMA. Karena seperti yang kita ketahui, sebagian besar penggemar Korea berasal kalangan remaja. Hal tersebut bisa dilihat dari konser-konser artis Korea di Indonesia yang penontonnya hampir semuanya berasal dari kalangan remaja.
Remaja sendiri merupakan suatu masa pencarian jati diri, dimana kita akan bisa dengan mudah mempengaruhinya. Ini juga suatu masa dimana peran teman menjadi sangat penting. Biasanya mereka akan ikut-ikutan.


Perpustakaan atau Galeri Seni??


A. Pengertian
Perpustakaan menurut International Federation of Library Asotiation and Institutions (IFLA) adalah kumpulan materi tercetak dan media non cetak dan sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk digunakan pemakai. (Sulistyo Basuki,1991:4).
Galeri seni adalah tempat memamerkan dan menjual karya-karya seni, yang meliputi lukisan, patung, tembikar, foto, dll.
Dari dua pengertian tersebut jelas sekali jika perpustakaan dan galeri seni adalah suatu tempat yang memiliki fungsi yang sangat berbeda. Namun dengan keberbedaan itu kami mencoba untuk menggabungkan dua tempat yang berbeda itu, yang diharapkan akan menjadi sesuatu yang unik.
B. Konsep
Biasanya perpustakaan hanya merupakan tempat untuk menyimpan buku, dan koleksi perpustakaan lain, interior perpustakaan hanya di buat biasa saja. Para pustakawan hanya mementingkan aspek koleksi, dan layanan saja. Namun kali ini kami menyuguhkan inovasi yang berbeda. Kami menghadirkan sebuah perpustakaan yang di dalamnya ada galeri seninya. Rak-rak untuk menyimpan buku tetap kami hadirkan, namun di dinding dipajang lukisan-lukisan dan foto-foto yang indah seperti
di galeri seni. Patung, guci, dan tembikar diletakkan disekitar perpustakaan. Suasana yang dihadirkan seperti di galeri seni, sehingga jika pemustaka masuk ke perpustakaan pemustaka akan serasa berada di sebuah galeri seni, sehingga pengunjung yang datang tidak hanya bisa menikmati berbagai koleksi perpustakaan, mereka juga bisa menikmati keindahan dari seni-seni yang dipajang.
Agar pemustaka tidak merasa bosan, maka koleksi galeri seni tiap bulan harus diganti, atau kalau itu tidak memungkinkan maka koleksinya itu harus diputar, misalnya koleksi ini sudah ada bulan Januari, maka koleksi itu di bulan Februari hari sudah diganti, dan boleh dihadirkan tiga bulan atau dua bulan selanjutnya.


Perpustakaan Kebun


Di zaman sekarang ini, orang-orang cenderung sibuk dengan berbagai rutinitasnya. Kebanyakan dari mereka menghabiskan waktunya didalam ruangan. Bahkan sangat sedikit waktu yang diluangkan untuk menikmati udara di luar ruangan. Padahal udara luar ruangan sangat baik untuk kesehatan dan juga merelakskan pikiran.
Oleh karena itu munculah ide untuk membuat perpustakaan kebun. Sebuah perpustakaan yang memungkinkan para pemustaka untuk membaca buku sambil menikmati suasana di luar ruangan. Anggapan jika membaca hanya bisa dilakukan di dalam ruangan itu berusaha kami tepis. Para memustaka bisa membaca di luar ruangan sambil menikmati pemandangan kebun yang indah dan rindang. Dengan ini diharapkan minat untuk keperpustakaan akan meningkat.
Gambaran tentang perpustakaan kebun adalah sebagai berikut :
A. Konsep
Yang dimaksud perpustakaan kebun disini adalah perpustakaan yang menawarkan fasilitas kebun bagi pemustaka sebagai tempat membaca. Pengadaan kebun tersebut bisa dengan cara memanfaatkan lahan kosong di sekitar perpustakaan. Atau jika perpustakaan tidak miliki sisa lahan kosong, perpustakaan kebun bisa juga dibangun di lantai paling atas perpustakaan.
Walaupun ini perpustakaan kebun, penyimpanan koleksi tetap di letakkan didalam ruangan. Jika para pemustaka ingin menikmati perpustakaan kebun, pemustaka mengambil koleksi terlebih dahulu di dalam ruangan, dan baru membawanya keluar ruangan, dalam hal ini kebun. Penyimpanan koleksi tetap di dalam ruangan ini dilakukan agar koleksi perpustakaan tetap terjaga kelestariannya. Karena jika koleksi itu diletakkan di luar ruangan, koleksi akan mudah rusak, kemungkinan kerusakan itu akan meningkat karena pengaruh cuaca, pengaruh suhu, dan pengaruh udara.
Di dalam ruangan sendiri masih disediakan tempat untuk membaca, seperti perpustakaan biasa. Hanya saja ada fasilitas plusnya, yaitu dengan perpustakaan kebun tadi.
B. Suasana yang dihadirkan
Sesuai dengan namanya “Perpustakaan Kebun”, maka suasana yang dihadirkan adalah suasana kebun. Dengan tetap menyuguhkan pemandangan yang sedap dipandang mata dan tentunya harus nyaman. Perpustakaan kebun ini juga dilengkapi dengan kursi-kursi untuk tempat duduk ketika membaca, dan atap untuk berteduh dari panas matahari ketika siang hari, dan untuk berlindung dari hujan.
Kebun ditanami pohon-pohon agar rindang dan sejuk, tak lupa juga di tanami bunga-bunga, supaya tetap ada nilai estetis. Jika bisa juga dilengkapi kolam dengan air mancur. Karena gemercik air juga dapat menenangkan pikiran dan tentunya terlihat estetis.
C. Meminimalisir buku yang hilang
Untuk meminimalisir buku yang hilang, ada dua option yang kami tawarkan. Option pertama yaitu perpustakaan kebun tersebut seharusnya ada dua pintu untuk akses masuk dan keluar. Satu pintu masuk yang nyambung dengan perpustakaan di dalam ruangan. Satunya lagi untuk akses keluar, dengan petugas yang diletakan dipintu tersebut. Jika pemustaka ingin keluar dari perpustakaan maka buku harus di kembalikan ke petugas tadi. Dan jika ingin meminjam buku itu, bisa dikukan melalui petugas bersangkutan.
Option kedua yaitu sebelum buku dibawa kekebun, buku harus didata terlebih dahulu. Buku boleh di bawa ke kebun dengan syarat meninggalkan kartu perpustakaan di tempat petugas sebagai jaminan.
D. Kebebasan yang dihadirkan
Di perpustakaan indoor tentunya para pemustaka


Oleh Wahyu Ningsih


No comments:

Post a Comment