Saturday, December 1, 2012

Perpustakaan vs Internet


Wah, sudah lama tidak posting artikel baru ke blog ini. Kesibukan organisasi yang saya ikuti dan tugas kampus yang terus datang membuat saya harus membuat skala prioritas yang baru. apalagi saya jga sedang mengerjakan novel saya yang masih tertunda sampai sekarang. Yah, semoga saja saya diberi kekuatan untuk menyelesaikan semua ini, amiiinnn. okedeh, kalau begitu langsung saja cek tulisan baru saya. maaf kalau agak berantakan, saya menulisnya sedikit-sedikit, nyicil tiap malam, jadi agak-agak ngebingungin gitu deh. hehhe...
Pernahkah anda bertanya-tanya, mengapa harus ada perpustakaan apabila internet saja sudah bisa memenuhi kebutuhan informasi manusia? Kalau kita membutuhkan informasi, kita bisa tinggal membuka laptop atau komputer, buka browser dan tinggal cari informasi yang kita inginkan di mesin pencari seperti Google, Yahoo, dll. Hanya dalam hitungan detik saja kita bisa mendapatkan informasi yang kita cari. Tidak perlu repot-repot ke perpustakaan, mencari buku diantara ratusan, ribuan buku yang tertumpuk di rak, sedangkan pada akhirnya kita masih harus mencari informasi itu didalam buku. Iya kalau informasi itu ada didalam buku yang kita ambil, kalau tidak? Mencari buku lagi? Habis waktu kita nanti, ya kan?

Tapi artikel saya kali ini bukan untuk menjelek-jelekkan perpustakaan. Tentu saja bukan, bagaimana bisa saya menjelek-jelekkan perpustakaan sementara saya sendiri adalah seorang mahasiswa Ilmu Perpustakaan. Maksud saya memberikan paragraf singkat diatas adalah, saya ingin memicu otak anda untuk ikut memikirkan masalah ini, terutama bagi kalian yang juga sedang mempelajari Ilmu Perpustakaan atau para pustakawan yang jenuh dengan ketiadaan pengunjung perpustakaan. Sebab ini masalah serius, yang jelas bagi orang awam, mereka tidak akan berfikir panjang. Kalau mereka disuruh memilih antara perpustakaan dan internet, saya yakin 90% diantara mereka lebih memilih internet. Kenapa? Karena satu, internet jauh lebih cepat dan mudah dalam pencarian informasi dibanding dengan perpustakaan. Dua, internet bisa menemukan informasi dari tempat yang jauh tanpa harus mengunjungi langsung lokasi keberadaan informasi tersebut. Tiga, internet bisa memunculkan informasi lebih banyak daripada informasi yang bisa disediakan perpustakaan. Untuk selanjutnya anda bisa menyimpulkan sendiri, intinya disini, internet jauh lebih superior daripada perpustakaan.
Tapi apa benar kenyataannya begitu? Apa benar internet lebih unggul daripada perpustakaan “dalam segala hal”?
Jawaban saya, “tidak”. Saya memiliki alasan saya sendiri mengatakan tidak untuk perbandingan ini. Memang jika dilihat sekilas internet benar-benar unggul di berbagai bidang, namun apabila kita mau mengkaji sedikit lebih dalam, internet memiliki beberapa kelemahan yang cukup fatal. Apa saja kelemahannya? Teruslah membaca.
Yang pertama, internet merupakan sumber yang nyaris tidak dapat dipercaya. Bagaimana bisa? kita tahu sendiri dengan keberadaan internet setiap orang dapat mengemukakan pendapat mereka sendiri. Nah, kebanyakan, apa yang mereka sampaikan di internet adalah hasil pemikiran mereka sendiri, kebanyakan tanpa disertai bukti dan pemahaman yang cukup terhadap apa yang mereka sampaikan. Dari sini kita bisa simpulkan, bahwa apa yang ada di internet itu tidak sepenuhnya benar. Sangat sulit melacak apakah sebuah informasi di internet itu berasal dari sumber yang dipercaya ataukah tidak. Berbeda dengan perpustakaan, dimana informasi yang tersedia sudah dilengkapi dengan sumbernya, jadi kita bisa mengeceknya.
Yang kedua, internet itu berbahaya, terutama bagi para pelajar. Dengan adanya kebebasan bertukar informasi, tidak sedikit pihak yang memanfaatkan “kemudahan” ini. Konten-konten yang ada di perpustakaan itu banyak yang tidak pantas untuk dilihat oleh para pelajar yang seharusnya masih mengenyam pendidikan. Konten-konten yang tidak pantas seperti itulah yang dapat mengganggu fokus mereka sebagai pelajar. Mereka yang seharusnya belajar, malah ketagihan untuk menonton situs-situs internet yang menyediakan konten berbahaya itu. Hal ini, apabila dibiarkan, bisa merusak moral bangsa. Memang dalam orangtua masih bisa berperan sebagai pengontrol, namun mereka yang sudah terlanjur terjerumus tidak akan membiarkan orangtua mereka melarang mereka begitu saja. Mereka akan mencari cara lain untuk bisa membuka situs-situs tadi, dan itu membuat mereka belajar untuk membangkang, dalam konteks yang buruk. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan mereka saat dewasa nanti.
Sedangkan di perpustakaan, konten-konten semacam itu sudah pasti akan diblok oleh pustakawan. Perpustakaan bisa dibilang adalah area pustakawan, pustakawanlah yang menentukan isi dari perpustakaan. Dari sini pustakawan bisa membatasi konten-konten yang masuk. Jadi para pelajar tidak akan menemukan konten berbahaya tersebut di perpustakaan.
Yang ketiga, interaksi. Internet menyediakan layanan chatting, dimana seseorang bisa berbicara dengan orang lain melalui internet, walau jarak mereka sangat jauh. Disini masyarakat bisa memanfaatkan layanan ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, meminta informasi yang sedang mereka cari. Nah, orang  yang mereka mintai informasi, bisa saja dia tidak benar-benar mengetahui informasi yang dicari tersebut. kebanyakan mereka tetap akan memberikan informasi yang diinginkan, meskipun mereka sendiri ragu akan kebenaran informasi itu. nah, orang yang membutuhkan informasi itupun tidak akan tahu akan kebenaran informasi itu, kecuali mereka sudah pernah mengecek informasi yang mereka dapat tersebut.
Lalu manakah sumber informasi yang dapat dipercaya sekaligus menyediakan layanan tanya jawab dalam pencarian informasi? Perpustakaan jawabnya. Pemustaka bisa berkomunikasi dengan pustakawan apabila mereka mendapat kesulitan dalam pencarian informasi. Dan pustakawan akan dengan senang hati melayani mereka. Dalam kasus pustakawan tidak tahu menahu mengenai informasi yang dicari, mereka tidak akan sembarangan menjawab. Mereka akan merekomendasikan perpustakaan lain yang sekiranya memiliki informasi tersebut, sehingga pemustaka akan mendapatkan informasi yang benar-benar akurat dan dapat dipercaya.
Itulah beberapa kelemahan internet apabila dibandingkan dengan perpustakaan dalam hal pencarian informasi. Intinya, kita sebagai manusia tidak boleh terlalu tergantung kepada apa yang namanya teknologi. Lebih baik kita tergantung kepada manusia lain, mengingat kita merupakan makhluk sosial, bukan robot. Saya ingat kata-kata paman Peter Parker dalam Spiderman 1, “seiring datangnya kekuatan besar, datang pula tanggung jawab yang besar”. Seiring pesatnya kemajuan di bidang teknologi yang memudahkan setiap kerja manusia, datang pula tanggung jawab yang besar untuk bisa menggunakannya dengan semestinya, dan tidak menyalahgunakannya. Selamat malam, dan sukses selalu...

No comments:

Post a Comment