SEJARAH PERKEMBANGAN
Kemajuan Teknologi Informasi di kantor-kantor di dunia dimulai pada
pertengahan abad ke-20, dengan diperkenalkannya telepon otomatis, mesin ketik
elektrik, mesin penjumlah dan perangkat pengolahan data lainnya. Untuk
perkembangan TI di perpustakaan sendiri sudah dimulai sejak belum adanya
komputer. Penulisan dokumen-dokumen masih menggunakan mesin ketik manual,
kemudian berkembang ke mesin ketik listrik (elektronis), kemudian baru ada
komputer yang masih digunakan secara Off-Line, tidak dihubungkan dengan sarana
telepon. Dengan berkembangnya teknologi, komputer yang Off-Line tadi berkembang
menjadi On-Line, yang kemudian diikuti dengan munculnya Perpustakaan
Elektronik.
PENGERTIAN DAN CAKUPAN
TEKNOLOGI INFORMASI
Teknologi Informasi merupakan sebuah istilah baru yang merupakan terjemahan
dari Information Technology. Menurut British Advisory Council for Applied
Research and Development (Zorkoczy, 1990:12) Teknologi Informasi adalah
meliputi bidang-bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan perekayasaan serta
teknik-teknik pengelolaan yang digunakan dalam penanganan dan pengolahan
informasi, penerapan bidang dan teknik tersebut, komputer dan interaksinya
dengan manusia dan mesin, masalah sosial ekonomi serta budaya yang berkaitan.
Khusus di bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Sulistyo-Basuki menyatakan
bahwa Teknologi Informasi adalah teknologi yang digunakan untuk menyimpan,
mengolah, menghasilkan dan menyebarluaskan informasi.
Saat ini, cakupan Teknologi Informasi meliputi :
1.
Telekomunikasi
2.
Komputer
3.
Jaringan Digital
4.
Audio dan Video
PENERAPAN TEKNOLOGI
INFORMASI
Pada dasarnya TI mengalami kemajuan dalam dua arah :
1.
Pengembangan produk, yaitu pengembangan perangkat sistem dan
konsep-konsepnya (gagasan, prosedur), dengan cakupan aplikasi di segala bidang
yang mengharuskan manusia berhubungan dengan informasi, dilihat dari perangkat
yang digunakan.
2.
Aplikasi produk dan konsep tersebut pada sejumlah kegiatan tertentu.
Aplikasi TI secara umum dapat diklasifikasikan menjadi empat bidang utama :
1.
Library Housekeeping (perawatan / pengelolaan perpustakaan)
Istilah ini mengacu pada berbagai
macam kegiatan rutin yang perlu dilakukan agar supaya perpustakaan dapat
berjalan sebagaimana mestinya.
2.
Information Retrieval (temu kembali informasi / penelusuran informasi)
Ada tiga macam sarana temu kembali
informasi secara elektronis, yaitu :
a.
Menggunakan pangkalan data lokal
b.
Menggunakan CD-ROM
c.
Menggunakan jaringan Wide Area Network, atau yang banyak dikenal melalui
internet
3.
General Purpose Software (perangkat lunak untuk berbagai macam keperluan)
a.
Word Processing : untuk pengolah teks dan pencetakan
b.
Spreadsheets : untuk kalkulasi keuangan
c.
Graphics : untuk presentasi statistik
d.
Desktop Publishing : untuk penerbitan dan percetakan yang profesional
e.
Electronic Mail : untuk pendistribusian pesan
4.
Library Networking (jaringan kerjasama perpustakaan)
Istilah ini memiliki cakupan yang
luas, tetapi biasanya meliputi :
a.
Kerjasama antar perpustakaan atau jaringan informasi antar lembaga-lembaga
yang bergerak di bidang informasi yang sama atau relevan, atau pengkaitan
komputer perpustakaan atau lembaga informasi (Pusdokinfo) dengan lembaga
lainnya didalam institusi untuk membentuk LAN (Local Area Network).
b.
Pengkaitan komputer lembaga Pusdokinfo ke komputer lain yang jauh jaraknya
untuk membentuk Wide Area Network atau yang sering dikenal dapat berhubungan
melalui internet.
FUNGSI TEKNOLOGI
INFORMASI
Fungsi TI pada dasarnya adalah :
1.
Mengatur informasi “Ing-Griyo” (in-house information) atau informasi yang
berada didalam lembaga informasi tersebut, dan mengusahakannya agar dapat
ditemu-balik.
2.
Mengakses pangkalan data luar (ekstern), yaitu pangkalan data dari
lembaga-lembaga lain, maupun belahan dunia lain.
Fungsi-fungsi lainnya :
1.
Meringankan beban kerja
2.
Efisien dan menghemat waktu dan tenaga staf
3.
Meningkatkan jasa Perpusdokinfo dan fungsi-fungsi baru
4.
Membangun jaringan kerja dan kerjasama
METODE-METODE YANG DAPAT
DIKEMBANGKAN MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI
Beberapa metode yang dapat dikembangkan :
1.
Media simpanoptik
2.
Metode menyimpan cantuman
3.
Metode mengindeks dokumen
4.
Metode mengkomunikasikan pengetahuan
DAMPAK TEKNOLOGI
INFORMASI
Sumber daya manusia di perpustakaan, terutama para pustakawan, termasuk
asisten pustakawan adalah front liner (garis terdepan) dari scientific
discovery (penemuan-penemuan ilmiah). Karenanya, dengan adanya teknologi
informasi di perpustakaan, merekalah yang akan menerima dampak terbesarnya,
baik positif maupun negatif. Dampaknya secara umum antara lain :
1.
Bila tidak terjadi perluasan kesempatan kerja, akan terjadi pengangguran.
2.
Tidak ada perlindungan data.
3.
Karena adanya arus informasi melewati perbatasan negara, termasuk informasi
sensitif akan menimbulkan dampak negatif terhadap bidang ekonomi dan budaya.
4.
Hak cipta tidak terlindungi.
5.
Sukar melakukan kontrol kearsipan.
No comments:
Post a Comment