Thursday, September 20, 2012

Perpustakaan Kapal Pesiar


Perkembangan perpustakaan dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan mulai dari bentuk perpustakaan tradisional hingga perpustakaan dalam bentuk digital. Seiring dengan perkembangan tersebut pasti akan memunculkan suatu konsep dan ide. Konsep dan ide-ide itu tidak lain untuk memajukan pandangan positif masyarakat terhadap perpustakaan. Ini adalah salah satu ide yang dapat diterapkan dalam perpustakaan, yaitu perpustakaan yang menggunakan konsep kapal pesiar.

Konsep perpustakaan kapal pesiar adalah suatu perpustakaan yang mengadopsi bentuk, suasana serta fasilitas hampir mirip seperti kapal pesiar. Tanpa mengurangi sistem pelayanan yang ada saat ini di perpustakaan pada umumnya. Jadi bisa diasumsikan bahwa perpaduan antara kapal pesiar dengan perpustakaan. Bukan kapal pesiar yang memiliki perpustakaan melainkan perpustakaan yang meniru gaya klasik kapal pesiar. Dan pastinya segala fasilitasnya berbasis teknologi informasi.
Kata Teknologi Informasi (information technology) sudah tidak asing lagi bagi para pengelola perpustakaan, terutama bagi mereka yang telah mendapat kesempatan untuk menambah wawasan, baik melalui pendidikan, seminar, lokakarya, atau membaca literatur sendiri atau memperoleh informasi dari media massa. Banyak sudah teknologi informasi diaplikasikan di perpustakaan. Hal ini tentunya untuk meningkatkan
keberadaan perpustakaan yang akhirnya bermuara pada peningkatan kualitas dan kuantitas layanan.
Sama seperti perpustakaan, perkembangan terknologi informasi yang semakin canggih mendorong masyarakat untuk berlomba-lomba menciptakan suatu kreasi serta memanfaatkannya dalam segala bidang. Dapat dikatakan bahwa kesamaan itu menjadi kunci sukses untuk perpustakaan. Karena apabila suatu hal yang sama terus dipadukan maka akan muncul hal yang baru lebih baik. Untuk itu perpustakaan menerapkan atau mengaplikasikan teknologi informasi dalam sistemnya yang disebut sistem informasi manajemen perpustakaan.
Berikut adalah berbagai fasilitas dan layanan yang mendukung konsep perpustakaan tersebut dan tidak lupa berbasis teknologi informasi antara lain :
1. Layanan Multimedia / Audio-Visual
Layanan multimedia / audio-visual yang dulu lebih dikenal sebagai layanan “non book material” adalah layanan yang secara langsung bersentuhan dengan teknologi informasi. Pada layanan ini pengguna dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam bentuk Kaset Video, Kaset Audio, MicroFilm, MicroFische, Compact Disk, Laser Disk, DVD, Home Movie, Home Theatre, dan lain-lain. Layanan ini juga memungkinkan adanya media interaktif yang dapat dimanfaatkan pengguna untuk melakukan pembelajaran, dan sebagainya.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam layanan perpustakaan adalah pengguna yang mempunyai keterbatasan, seperti penglihatan yang kurang, buta, pendengaran yang kurang dan ketidakmampuan lainnya.
Layanan Multimedia / Audio-Visual memungkinkan perpustakaan dapat memberikan pelayanan kepada para pengguna dengan kriteria ini. Sebagai contoh dari bentuk penerapan teknologi untuk itu adalah Audible E-books, Digital Audio Books, InfoEyes (Virtual Reference), Braille, dan sebagainya.
2. Layanan Sirkulasi
Penerapan teknologi informasi dalam bidang layanan sirkulasi dapat meliputi banyak hal diantaranya adalah layanan peminjaman dan pengembalian, statistik pengguna, administrasi keanggotaan, dan lain-lain. Selain itu dapat juga dilakukan silang layanan antar perpustakaan yang lebih mudah dilakukan apabila teknologi informasi sudah menjadi bagian dari layanan sirkulasi ini. Teknologi saat ini sudah memungkinkan adanya self-service dalam layanan sirkulasi melalui fasilitas barcoding dan RFID (Radio Frequency Identification). Penerapan teknologi komunikasi pun sudah mulai digunakan seperti penggunaan SMS, Faksimili dan Internet.
3. Layanan Referensi & Hasil-hasil Penelitian
Penerapan teknologi informasi dalam layanan referensi dan hasil-hasil penelitian dapat dilihat dari tersedianya akses untuk menelusuri sumber-sumber referensi elektronik / digital dan bahan pustaka lainnya melalui kamus elektronik, direktori elektronik, peta elektronik, hasil penelitian dalam bentuk digital, dan lain-lain.
4. Layanan Journal / Majalah / Berkala
Pengguna layanan journal, majalah, berkala akan sangat terbantu apabila perpustakaan mampu menyediakan kemudahan dalam akses ke dalam jurnal- jurnal elektronik, baik itu yang diakses dari database lokal, global maupunyang tersedia dalam format Compact Disk dan Disket. Bahkan silang layan dan layanan penelusuran informasi pun bisa dimanfaatkan oleh pengguna dengan bantuan teknologi informasi seperti internet.
5. Layanan Internet & Computer Station
Internet saat ini menjadi “bintang” dalam teknologi informasi. Orang sudah tidak asing lagi untuk menggunakan internet dalam kehidupannya. Untuk itu mau tidak mau perpustakaan pun harus dapat memberikan layanan melalui media ini. Melalui media web perpustakaan memberikan informasi dan layanan kepada penggunanya. Selain itu perpustakaan juga dapat menyediakan akses internet baik menggunakan computer station maupun WIFI / Access Point yang dapat digunakan pengguna sebagai bagian dari layanan yang diberikan oleh perpustakaan.
Pustakawan dan perpustakaan juga bisa menggunakan fasiltas web-conferencing untuk memberikan layanan secara online kepada pengguna perpustakaan. Web-Conferencing ini dapat juga dimanfaatkan oleh bagian layanan informasi dan referensi. OPAC atau Online Catalogue merupakan bagian penting dalam sebuah perpustakaan, untuk itu perpustakaan perlu menyediakan akses yang lebih luas baik itu melalui jaringan lokal, intranet maupun internet.
6. Keamanan
Teknologi informasi juga dapat digunakan sebagai alat untuk memberikan kenyamanan dan keamanan dalam perpustakaan. Melalui fasilitas semacam gate keeper, security gate, CCTV dan lain sebagainya, perpustakaan dapat meningkatkan keamanan dalam perpustakaan dari tangan-tangan jahil yang tidak asing sering terjadi dimanapun.
7. Pengadaan
Bagian Pengadaan juga sangat terbantu dengan adanya teknologi informasi ini. Selain dapat menggunakan teknologi informasi untuk melakukan penelusuran koleksi-koleksi perpustakaan yang dibutuhkan, bagian ini juga dapat memanfaatkannya untuk menampung berbagai ide dan usulan kebutuhan perpustakaan oleh pengguna. Kerjasama pengadaan juga lebih mudah dilakukan dengan adanya teknologi informasi ini.
Dengan adanya konsep pemikiran seperti ini di harapkan mampu untuk membawa perpustakaan agar lebih baik dan dapat dijadikan sebagai tempat untuk mencari referensi atau mendapatkan informasi secara lebih jelas (tidak hanya yang itu-itu saja yang bersifat monoton), tetapi informasi ilmu pengetahuan yang bersifat lebih terbuka sesuai dengan perkembangan kehidupan pada saat ini.

Oleh Airlangga Mohamad Rizky

No comments:

Post a Comment